Pergi
Waktu terus berjalan. Perubahan pun datang silih berganti. Apakah kamu siap untuk perubahan? Apakah kamu siap untuk meninggalkan atau ditinggalkan? Kita tidak bisa berdiam diri saja. Karena bila kita diam, kita akan tertinggal. Tertinggal.... jauh....sanggat jauh....
Kita harus pergi. Pergi jauh, atau jalan perlahan atau bahkan ngesot. SULIT. Memang, tapi kita harus siap dan pergi.
Pergi..............
Pergi..............
Aku tahu, bahwa kau sudah memberikan tanda-tanda bahwa kau akan pergi. Pergi meninggalkan kami yang mencintaimu. Pergi untuk mendapatkan hal yang lebih baik. Pergi untuk membantu yang lain, yang lebih membutuhkan. SAYANGNYA, AKU TIDAK TERIMA. AKU TIDAK IKHLAS.
KENAPA? Kenapa saat-saat terakhir ku disini, engaku pergi? Kenapa disaat-saat aku ingin memberikan yang terbaik, kau pergi? Kenapa disaat aku ingin lebih dari yang sebelumnya, kau pergi? Pergi entah kemana. Hanya kau, Tuhan dan keluargamu yang tahu. Engkau masih merahasiakannya kepada kami. Kami yang mengasihimu.
TETAP SEMANGAT. Itu salah satu nasihat mu. Bagaimana mungkin aku semangat saat aku kehilangan rule model ku disini. Bagaimana bisa?
IKHLAS. Kata yang sulit ku pahami sekarang. Maaf, karena aku egois. Maaf, karena aku bersedih. Maaf....Maaf....Maaf....
Terima kasih sudah menjadi kakak, teman dan guru selama aku berada disini. Terima kasih karena sudah mau menasihati ku dengan kasih. Terima kasih sudah mengijinkan ku untuk bergabung untuk menjadi anak murid mu. Terima kasih karena sudah melatihku, mengajarkan ku. Terima kasih untuk semuanya.
Kau mengajarkan ku banyak hal. Hidup, sekolah, agama, musik, olahraga dan lain-lainnya.
We are called not be success but we are called to be faithfull akan ku ingat nasihat mu ini.
Maafkan aku untuk segala hal yang pernah menyakiti mu. Ku doakan, agar kau dan keluarga mu selalu dalam lindungan Tuhan dan menjadi berkat kemana pun engkau pergi.
Salam hangat dari yang masih belum ikhlas melepaskan mu pergi
Kita harus pergi. Pergi jauh, atau jalan perlahan atau bahkan ngesot. SULIT. Memang, tapi kita harus siap dan pergi.
Pergi..............
Pergi..............
Aku tahu, bahwa kau sudah memberikan tanda-tanda bahwa kau akan pergi. Pergi meninggalkan kami yang mencintaimu. Pergi untuk mendapatkan hal yang lebih baik. Pergi untuk membantu yang lain, yang lebih membutuhkan. SAYANGNYA, AKU TIDAK TERIMA. AKU TIDAK IKHLAS.
KENAPA? Kenapa saat-saat terakhir ku disini, engaku pergi? Kenapa disaat-saat aku ingin memberikan yang terbaik, kau pergi? Kenapa disaat aku ingin lebih dari yang sebelumnya, kau pergi? Pergi entah kemana. Hanya kau, Tuhan dan keluargamu yang tahu. Engkau masih merahasiakannya kepada kami. Kami yang mengasihimu.
TETAP SEMANGAT. Itu salah satu nasihat mu. Bagaimana mungkin aku semangat saat aku kehilangan rule model ku disini. Bagaimana bisa?
IKHLAS. Kata yang sulit ku pahami sekarang. Maaf, karena aku egois. Maaf, karena aku bersedih. Maaf....Maaf....Maaf....
Terima kasih sudah menjadi kakak, teman dan guru selama aku berada disini. Terima kasih karena sudah mau menasihati ku dengan kasih. Terima kasih sudah mengijinkan ku untuk bergabung untuk menjadi anak murid mu. Terima kasih karena sudah melatihku, mengajarkan ku. Terima kasih untuk semuanya.
Kau mengajarkan ku banyak hal. Hidup, sekolah, agama, musik, olahraga dan lain-lainnya.
We are called not be success but we are called to be faithfull akan ku ingat nasihat mu ini.
Maafkan aku untuk segala hal yang pernah menyakiti mu. Ku doakan, agar kau dan keluarga mu selalu dalam lindungan Tuhan dan menjadi berkat kemana pun engkau pergi.
Salam hangat dari yang masih belum ikhlas melepaskan mu pergi
Komentar
Posting Komentar