Land of Smile
Gak kerasa sudah hampir berakhir kisah ku di negeri ini. Awalnya bingung mau gimana mulainya karena gk mau mengakhir kisah-kisah ku disini seorang diri saja. Sampai akhirnya kepikiran buat berbagi kisah-kisah ku yang mungkin kurang menarik buat kalian di blog ini. Udah tahu orang gak suka, aku masih tetep nulis, biarin ajalah.
สวัสดีค่ะ
1 Oktober 2013, Pesawat Tigerair dengan nomor penerbangan RI 900 dari Bandar Udara International Seokarno-Hatta pun take off. Seorang gadis sanggat ketakutan saat pesawat itu take off. Dia memejamkan matanya dan menggenggam bangku yang dia duduki dengan keras sehingga penumpang di sebelahnya menoleh gadis itu. Ini bukanlah penerbangan pertama yang dirasakan gadis tersebut, tapi ini adalah penerbangan pertama keluar negri, seorang diri. Untung saja sang pilot sangat handal saat melakukan take off dan gadis perempuan itu membuka matanya dengan mudahnya saat dia merasa sudah nyaman.
Selama pesawat berada di awan, air mata pun tak terasa turun membasahi pipi mulusnya. Dengan cepat di hapuskanya karena dia tidak mau orang-orang melihatnya dan menjadi pusat perhatian orang-orang di dalam burung terbang ini. "Dear, kamu" ucapnya dalam hati agar dia melupakan kesedihannya sejenak. "Terima kasih atas semua kisah yang ada di selama aku berada di Indonesia. Sekarang, biarkanlah aku bahagia di tempat baru ku. Kalau kita jodoh (dia masih berharap dengan pria itu), cepat katakan padaku bila tidak, biarkan aku menemukan kebahagian ku yang baru" terdengar agresif bukan? Dia hanya lelah berharap dan ingin bahagia. Dia hanya ingin seperti gadis-gadis di luar sana yang bisa merasakan mencintai dan dicintai di waktu yang bersamaan. "Dan untuk kalian, yang selama ini meragukan ku, merendahkan ku. Bila kita bertemu nanti, aku bukan lah Sharon yang sama. Aku sudah berbeda" tekad nya waktu itu.
Tak banyak yang dilakukannya selama perjalanan 3 jam 25 menit di dalam burung terbang itu. Melihat pemandangan di dari jendela menjadi pilihanya. Terima kasih untuk kakak sepupunya yang sudah memesankan bangku di samping jendela. Setidaknya itu menjadi hiburannya selama berada di pesawat. Tidur juga dipilihnya untuk menghapus kesedihan dan ketakutan yang akan di hadapinya nanti. Sedih karena harus meninggalkan keluarganya untuk waktu yang sanggat lama. Entah kapan dia akan kembali ke tanah air dan juga keluarganya.
Takut pun di rasakan karena ini pertama kalinya berada di negri orang, seorang diri. Negri yang tidak pernah di bayangkanya untuk menimba ilmu disini. Tidak banyak yang dia tahu tentang negri yang akan menjadi rumah keduanya. Dia berharap semua akan baik-baik saja asalkan jangan terima minuman dari orang asing, itu nasihat dari bapak.
Setelah mengisi form imigrasi sebelum pesawat dengan nomor penerbangan RI 900 landing di Suvarnabhumi Airport, aku mempersiapkan mental nya untuk memulai hal yang baru dalam hidupku. Iya, akulah Sharon itu gadis yang sedang mencoba mencari tahu dimana bagasi bisa di ambil, belajar bahwa harus melewati imigrasi dahulu baru bisa ambil bagasi, mencari driver yang akan menjemputnya dengan Bahasa Inggris yang pas-pas dan banyak hal-hal lainnya yang baru aku ketahui disini, di negeri yang terkenal dengan senyuman nya, Thailand.
WOW! Sering2 buat yg kayak gini ya cha, :) . Ku suka karena bisa tau gimana rasanya jadi kamu ^^
BalasHapusSiap, di tunggu ya din :)
BalasHapusLanjutkan Ronnie nulis nyaa! Pngalaman di negara yg lain dong. Kan udh ke China, Cambodia, HK, Laos
BalasHapusHahaha.. Kan masih awal cerita do sabar eak :D
HapusCeritain aku dong
BalasHapusLanjut cha.. Ditungguu.. Seru deh baca pengalam org di LN
BalasHapusLanjut cha.. Ditungguu.. Seru deh baca pengalam org di LN
BalasHapus