Miss Lonely - Invitation

Cuplikan cerbung sebelumnya :

"Alika, lu datang ke acara graduation nya para senior kan?" tanya Ana
"Hm, enggak tahu deh, Na" jawab ku sekenan nya. "Emang kenapa?"
"Gua pengen pergi kesana, Na tapi lu gak bisa. Ya udah deh gua sama Karin dan lain-lain" ..... "Gua juga mau ngasih tahu satu hal si, Ka. Sebenernya guru-guru request lu buat ngisi salah satu acara di graduation nanti. Mereka  mau lu nyanyi satu lagu aja untuk para senior dan orang tua yang akan datang nanti. Gimana bisa ya?" 
"Gua nyanyi sambil main piano juga or gimana?" tanya ku masih gak ngeh.


Jabat tanganku, mungkin untuk yang terahir kali
Kita berbincang tentang memori di masa itu

Aku memulai bernyanyi dari lagu salah satu band terkenal di Indonesia Sheila on 7.  Banyak mata mencari keberadaan ku namun aku tetap percaya diri untuk melanjutkan lagu Kisah Klasik untuk Masa Depan  ini sambil menuju ke atas panggung yang tak jauh dari tempat duduk ku. Lampu sorot selalu mengikuti gerak gerik ku di ikuti siulan dari sana sini tapi tak berlangsung lama.

Peluk tubuhku usapkan juga air mataku
Kita terharu seakan tidak bertemu lagi

Bersenang-senanglah
Kar'na hari ini yang kan kita rindukan
Di hari nanti sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah
Kar'na waktu ini yang 'kan kita banggakan di hari tua
Ooh...

Dan aku sudah berada di atas panggung sambil memainkan piano. Ku lihat antusiasme senior, teman-teman ku, guru-guru bahwakan orang tua sangat tinggi.

......"Katanya udah ada cemewew belum?" terdengar nada tak setuju dari bawah panggung saat mendengar pertanyaan Kak Tian.
........"Masa ketinggalan berita sih kan Alika udah jadian sama senior kita" sambung Karin. Dan tetap suara tak setuju terdengar kembali.


¯¯¯¯¯¯¯

"Alika" aku terpaksa berhenti. "Lu mau kemana?" tanya Ana. Ya, itu adalah suara Ana entah kenapa dia bisa melihat aku kabur dari aula. "Lu mau kemana sih? Lu tuh di cariin sama guru-guru dan dekan sekolah tahu" cerocos Ana pada ku.
"Hehehe gua mau ke WC dulu, Na" aku ngeles.
"Ya udah gua temanin lu ke deh" ajak Ana pada ku. Tanda gagal deh kabur kalau kaya gini apalagi guru-guru dan dewan sekolah mau ikutan lagi. "Kak Tian, aku ke WC dulu ya antar bareng sama Alika" pamit Ana pada Kak Tian ketua OSIS sekolah, Kak Tian memberikan jempolnya pada Ana.
"Lik, penampilan lu bagus banget lho. Gua gak nyangka lu bawain lagu Kisah Klasik untuk Masa Depan dengan gaya begitu. Ckckck gua gak nyangka euy" puji Ana pada ku. Aku merasa tersanjung atas pujian Ana. Bukan nya gua sombong atau ke PD-an dan sejenis nya tapi aku sendiri aja masih belum nyangka bisa ngeliat atusiame penonton yang seperti itu dan itu membuat aku SPEECHLESS sampai sekarang. Belum lagi tadi ngeliat Ka Adi tersenyum bahagia banget. Argh, jadi keinget dia lagi kan.
"Ka, lu jadi ke WC gak sih?" tanya Ana menyadarkan ku.
"Iya, Na. Tungguin ya" aku langsung masuk ke toilet dan menarik nafas sebanyak-banyak nya. Ke toilet kan cuman alasan supaya bisa kabur jadi ya begini deh yang aku buat supaya Ana gak curiga. Setelah aku merasa tenang aku flas toile dan keluar dari kamar mandi.
"Na, gua benerin make up dulu. Lu duluan aja" alasan ku.
"Ih, gua juga nih, Ka gua juga mau betulin make up gau. Tadi gara-gara excited ngeliat penampilan lu gau sampe gak nyadar keringatan dan make up udah luntur" alhasil aku dan Ana saling memperbaiki make up kami. Selesai make up kami keluar dari toilet dan pergi menuju aula sekolah lagi.
"Alika, Ana, sini buruan" panggil Dipta teman sekelah ku yang anak OSIS juga.
"Ada apa, Dip?" tanya Ana pada Dipta saat kami sudah duduk di bangku yang sebelumnya.
"Guru-guru minta berfoto sama semua yang sudah ambil bagian" kata Dipta.
"Sekarang lagi apa, Dip?" tanya ku pada Dipta. Secara sekarang tiba-tiba sunyi.
"Ini lagi kasih kata sambutan dari kepsek" jawab Dipta. Kami diam dan memperhatikan acara selanjutnya. Tak terasa acara sudah selesai dan murid-murid minta berlarian untuk berfoto, ada yang ngobrol, nangis dan lain-lain. Hal yang biasa terjadi di saat kita harus melepaskan para senior untuk melanjutkan pendidikan mereka di jenjang yang lebih tinggi lagi.

Ana menarik ku untuk ikut berfoto bersama para senior-senior yang lain. Aku ikut menikmati acara ini. Tak jarang pula aku ikut mengabadikan nya di ponselku. Saat aku lelah berjalan kesana kemari untuk mengabadikan kejadian ini aku melihatnya datang ke arah ku. Aku pergi menjauh darinya tapi karena terlalu lelah langkah ku tidak banyak hingga akhirnya aku tersandung bangku. Bangku sialan itu belum terlipat sehingga aku menabraknya dan harus duduk untuk menghilangkan rasa sakit ini.
"Kamu itu ya kenapa lari-lari sih?" Ka Adi sudah berada di samping ku. Dia membuka heels ku dan memijat kaki ku. "Masih sakit gak?" tanya nya lembut. Aku hanya terdiam dan pura-pura tak dengar. Malu tahu diliatin banyak orang pasti jadi gossip lagi deh. Pernah gak sih dia ngertiin perasaan ku?
"Oh iya btw penampilan kamu bagus banget, Alika" Kak Adi memuji penampilan ku. Fiuh, untung lah dia suka sama penampilan ku. Eh? "Pantes kamu gak mau ikut ekskul cheers tapi malah ikut ekskul Sains" kok Kak Adi tahu aku ikut ekskul Sains? Jelas lah kan dia stalker-in elu gimana sih Alika?!?! Jawab hati ku. Hebat kan mereka bisa saling tanya jawab.
"Alika, lu mau gak ikut ke prom bareng gua?" tanya Kak Adi tiba-tiba. Dia gak salah bicara kan, ini kan masih rame.
"Liat nanti ya, Kak" langsung ku jawab. Padahal aku nolak secara halus nih.
"Kalau pun kamu bilang enggak gak bakalan datang, Alika. Jadi aku harap kamu kasih aku jawaban yang membuat cewe-cewe disana senang ya" Kak Adi mengedipkan sebelah matanya padaku. Ih, jijay banget deh dan tunggu apa ngajak ke prom tapi maksa ini mah. Bukan hanya itu aja ini mah enak di dia rugi di aku. Gak ikut nanti fans nya marah-marah karena pergi bareng sama Kak Adi. Datang tapi nanti fans nya marah-marah juga gara-gara pergi sama idola nya. Maaammmaaa tolong Alika.

Ku tinggalkan Kak Adi tanpa bilang terima kasih menuju pintu keluar aula sekolah.
"Na, gua duluan ya" kata ku pada Ana di telepon dan langsung ku matikan tanpa menunggu jawaban dari Ana. Untung ada taksi di depan sehingga aku bisa pulang tanpa gangguan Kak Adi. Aku butuh ketenangan sekarang karena Kak Adi membuat mood ku rusak.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Miss Lonely- The Beginning

Miss Lonely - Graduation

Rasa