Indonesia - Jakarta dan Sekitarnya

Yuhuu!!!! Selamat datang di Ibukota Indonesia. Kata orang sih Ibukota lebih kejam dari pada Ibu Tiri. Mungkin karena macet yang sanggat dahsyat kali ya. Hari pertama di Jakarta kita hanya beristirahat di salah satu rumah alumni dari AIU Chamber Chorale. Gak papa deh, supaya energi jadi full dan sekalian saja bersih-bersih. Maklum, gak banyak bawa persiapan baju supaya nanti bagasi muat bawa makanan dari Indonesia.
Tak terasa hari sudah sore. Saat nya olahraga. Sebenarnya gak olahraga juga sih. Ini lebih disebut bermain sambil olahraga, bukan sambil belajar. Jadi kami di bagi kedalam tiga group dimana masing-masing group memiliki soprano, alto, tenor dan bass. Setelah group di bagi secara random, kami berlari mengelilingi komplek perumahan yang menjadi tempat pencarian harta benda. Kami harus mencari benda-benda yang ada di group LINE yang dikirim hanya untuk ketua kelompok dan setelah itu semua anggota harus berfoto sambil menunjuk ke arah benda yang di maksud. Kami juga harus wajib menyanyikan lagu People Need the Lord dalam Bahasa Indonesia saat kami bertemu dengan director choir kami. Waktu yang di berikan adalah 30 menit. Lebih dari 30 menit point group kami di potong per tiap tambahan menit yang ada.
Lumayan susah sih, karena kami belum terlalu hafal dengan komplek perumahan ini dan benda-benda itu terlihat besar di foto padahal aslinya kecil. Harus pintar ambil gambar saat sepi kalau terlihat oleh group yang lain mereka bisa dengan mudah menemukan benda yang dimaksud. Padahal kan kita yang kerja.
Award dari games ini adalah makan Martabak. Entah mengapa kami tergila-gila dengan Martabak.


---
Hari ke dua di Jakarta kami habiskan untuk memburu oleh-oleh. Thamrin City Mall menjadi tempat tujuan kami di karenakan kami akan menyanyi di Grand Indonesia sore harinya. Dan menurut info, katanya sih batik di Thamrin City murah-murah dan bagus. So, gak ada salah nya mencoba. Dan setelah di coba mereka sanggat senang karena bisa mendapat kan batik dengan harga murah dan banyak model nya.
Masih belum puas memburu Batik di Thamrin City Mall, beberapa pergi ke Sarinah tempat yang heboh karena terjadi bom dan baku tembak beberapa bulan setelah kami berkunjung, sisanya pergi ke Grand Indonesia untuk siap-siap atau windows shopping. Maklum masih anak kuliahan :D Tapi menurut beberapa teman-teman ku, harga di sini masih lebih murah di bandingkan denga harga di Thailand. Padahal mah bagi ku sama saja. Mungkin karena kurs rupiah lebih rendah dari pada bath. 1 bath hampir menyentuh 400 rupiah.
Ternyata kami tidak bisa bernyanyi di Grand Indonesia di karena kan satu dan lain hal. Sedih sih, karena kami sudah menunggu sanggat lama dan seperti gembel di dalam mall elit ini. Untuk menghibur rasa sedih ini kami memutuskan untuk berkunjung ke Monas walaupun sudah malam, sambil makan malam.
Di Monas kami menyewa delman. Yang bukan orang Indonesia sih seneng karena bisa naik delman. Malah ada yang nyanyi lagu Pada Hari Minggu Ku Turut Ayah ke Kota, apa lagi bagian tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk... Suara kaki kuda
Ternyata Pak Kusir memberikan kami harapan palsu. Mereka berjanji akan membawa kami keliling Monas tapi faktanya mereka tidak di bawa keliling Monas. (Aku gak terlalu ngerti bagian ini karena aku gak ikutan deal-deal an sama Pak Kusir dan aku gak ikut naik). Mereka kecewa sekali karena hanya sebentar dan uang sudah melayang. Saat di tanya kenapa, jawabanya 'saya ikutin teman yang di depan'. Giliran di tanya sama Pak Kusir yang di depan, 'Saya gak tahu kalau perjanjian nya seperti itu'.
Kecewa sih tapi apa daya kami. Lagi pula kami sudah lelah dan lapar saat ini.
---



Keesokan harinya kami benar-benar menghabiskan waktu di Monas. Menunggu giliran untuk naik ke Puncak Monas. Disana kami bisa melihat pemandangan seluruh ibukota Jakarta. Tiba-tiba ada ide untuk nyanyi di sini. Kami mulai bernyanyi sekalian latihan buat performance nanti malam dan hari-hari berikutnya. Awalnya sih berjalan aman-aman saja, tapi ada bapak-bapak yang menghentikan kegiatan kami. Tak apalah yang penting kami sudah sempat bernyanyi tadi.
Dari Puncak Monas kami turun ke Museum Sejarah Nasional. Disini sumber sejarah nya lengkap karena menceritakan awal muasalnya Indonesia dari zaman Sriwijaya ke Majapahit sampai orde baru, lama hingga sekarang. Banyak dari member yang lain mau melihat dan membaca sejarah Indonesia. Tapi dikarenakan waktu terpaksa deh jadi guide dadakan. Aku sedih saat teman-teman ku (yang orang Indonesia) gak bisa menjelaskan tentang sejarah Indonesia. Padahal kan ini sanggat penting untuk menunjukan identitas kita sebagai Bangsa Indonesia.
Setelah puas berkeliling (walaupun sebentar) kami siap-siap untuk nanti malam bernyanyi di Gereja Salemba.
---
Setelah bernyanyi di Gedung Konferens DKI kami pergi menuju Taman Safari, Puncak. Perjalanan cukup lancar. Kami tiba di sambut hujan yang membuat cuaca jadi bertambah dingin. Karena hari sudah siang, lebih baik kami makan dulu untuk mengisi energi.
Melihat jadwal show hari ini tidak banyak yang bisa kami ikuti. Padahal udah pengen banget nonton Cowboy Show apa daya, acara mulai saat kami lagi makan. Hanya dua show yang bisa kami ikuti Tiger Show dan Dolphin Show. Tak apalah toh tadi saat masuk ke Taman Safari kita sudah melihat Gajah, Buaya, Rusa dan biantang-binatang lain yang tanduk nya besar dan aku yakin pasti tajam. Terlihat betapa takutnya para abang-abang dari choir lain yang ikut pergi bersama kami.
Mumpung lagi di Puncak mampir ke rumah dulu ya di Bogor.

---
Jum'at
Kami promosi tentang sekolah kami di SMA Advent 1 Jakarata. Lumayan ketemu temen-temen yang masih SMA (ceileh yang udah kuliah) sama tante. Kami dapat konsumsi Mie Ayam yang terkenal banget disini namanya Mie Ayam Bejo.
Malam nya kami terdampar di Gereja Jakasampurna, Bekasi.
---
Hari terakhir sebelum pulang ke Bangkok kami habiskan pelayanan kami di Jakarta dan Ciracas bersama teman-teman dari choir Voice of Hope. Seru banget apa lagi pas malam minggu nya. Tapi sayang aku lebih memilih family time bersama keluarga ku di Bogor.



---
It's a nice journey that we have in Indonesia. Cannot we wait for the next mission trip :)
Credit photo: untuk siapa aja yang ambil :p
Komentar
Posting Komentar